area nongkrong para jomblo dan pemalas akut yang berusaha di akui dunia...

Entri yang Diunggulkan

arti di balik penolakan cewek saat di tembak

Arti Dibalik Penolakan Cewek Saat Di Tembak Salah satu hal yang membuat laki-laki merasa menjadi makhluk rendahan dan tidak...

Jumat, 18 November 2016

HOS Tjokro Aminoto Sang Pejuang Revolusioner

HOS Tjokro Aminoto 
Sang Pejuang Revolusioner

 

"Jika kalian ingin menjadi Pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator"

         Begitulah salah satu pekikan dari salah satu pejuang dan pemikir hebat yang pernah di lahirkan di negeri ini, biasa di panggil tjokro aminoto, nama lengkapnya Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto, atau biasa kita kenal HOS Tjokroaminoto. beliau lahir di Telagasari Ponorogo 16 Agusutus 1882, beliau adalah anak kedua dari 12 bersaudara dari ayah bernama R.M. Tjokroamiseno, salah seorang pejabat pemerintahan pada saat itu. Kakeknya, R.M. Adipati Tjokronegoro, pernah juga menjabat sebagai Bupati Ponorogo.

tjokroaminoto muda

         De Ongekroonde van Java atau "Raja Jawa Tanpa Mahkota", begitulah julukan beliau sebagai pengkuan atas pengaruh yang beliau terhadap bangsa ini, salah satu bukti kontribusi beliau dalam memperjuangkan kemerdekaan indonesia adalah dengan dengan menjadi pelopor berbagai pergerakan di indonesia dan sebagai guru para orang-orang besar  indonesia, beliau mendirikan organisasi Sarekat Islam yang sebelumnya dikenal Serikat Dagang Islam dan terpilih menjadi ketuanya. berangkat dari pemikiranyalah terlahir berbagai macam ideologo bangsa indonesia pada saat itu, rumahnya dijadikan rumah kost para pemuda calon orang-orang besar untuk menimbah ilmu padanya, yaitu Samaoen, Alimin, Musso, Soekarno, Kartosuwiryo, bahkan Tan Malaka pernah berguru padanya, beliau adalah orang yang pertama kali menolak untuk tunduk pada Belanda. 

pendiri & ketua organisani sarekat islam

 

murid-murid tjokroaminoto

 

              Setelah ia meninggal lahirlah warna-warni pergerakan indonesia yang dibangun oleh murid-muridnya, kelak murid-murid beliau menjadi orang-orang besar yang akan berbuat banyak untuk negeri ini, yakni Samaoen, Alimin, Musso yang menjadi tokoh-tokoh sentral partai komunis, lalu Soekarno yang mendirikan Partai Nasional Indonesia, dan Kartosuwiryo yang kemudian menjadi pemimpin Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) sekaligus merangkap sebagai sekretaris pribadi beliau. Namun, murid-muridnya itu saling berselisih menurut paham masing-masing. Pengaruh kekuatan politik pada saat itu memungkinkan para pemimpin yang sekawanan itu saling berhadap-hadapan hingga terjadi Pemberotakan Madiun 1948 yang dilakukan Partai Komunis Indonesia karena memproklamasikan "Republik Soviet Indonesia" yang dipimpin Musso dan dengan terpaksa presiden Soekarno mengirimkan pasukan elite TNI yakni Divisi Siliwangi yang mengakibatkan "abang" sapaan akrab Soekarno kepada Muso pemimpin Partai komunis pada saat itu tertembak mati 31 Oktober, dan dilanjutkan pemberontakan oleh Negara Islam Indonesia (NII) yang dipimpin oleh Kartoswiryo dan akhirnya hukuman mati yang dijatuhkan oleh Soekarno kepada kawannya Kartosuwiryo pada 12 September 1962. Pada bulan Mei 1912.

        Salah satu trilogi darinya yang termasyhur adalah "Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat". Ini menggambarkan suasana perjuangan Indonesia pada masanya yang memerlukan tiga kemampuan pada seorang pejuang kemerdekaan. Dari berbagai muridnya yang paling ia sukai adalah Soekarno hingga ia menikahkan Soekarno dengan anaknya yakni Siti Oetari, istri pertama Soekarno. Pesannya kepada Para murid-muridnya ialah "Jika kalian ingin menjadi Pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator". Perkataan ini membius murid-muridnya hingga membuat Soekarno setiap malam berteriak belajar pidato hingga membuat kawannya, Muso, Alimin, Kartosuwiryo, Darsono dan yang lainnya terbangung dan tertawa menyaksikannya. Tjokroaminoto meninggal di Yogyakarta, Indonesia, 17 Desember 1934 pada umur 52 tahun. Ia dimakamkan di TMP Pekuncen, Yogyakarta setelah jatuh sakit sehabis mengikuti Kongres SI di Banjarmasin.

  Mungkin sampai disini artikel ini sedikit membahas tentang salah satu guru terbesar yang pernah lahir di indonesia kita tercinta ini, mungkin singkat tapi setidaknya bisa menambah pengetahuan dan rasa hormat kita kepada para pahlawan-pahlawan kita. terima kasih kawan

 

 

 

 sumber     :https://id.wikipedia.org/wiki/Oemar_Said_Tjokroaminoto

0 komentar:

Posting Komentar